TOKOH PERENCANA DUNIA “MICHAEL FOUCAULT”

Presentor: Raisya Safitri Ramadhani_Resume: Zeji Mandala_Master in Urban and Regional Planning_Universitas Gadjah Mada_2013

BIOGRAFI

            Michael Foucault merupakan seorang ahli filsafat yang dalam kurun waktu tertentu beliau tertarik pula dengan bidang psikologi dan psikologi patologi.  Michael Foucault lahir  di Poitiers, Perancis 15 Oktober 1926 dan meninggal di  Paris, Perancis. 22 Juni 1984. Sementara itu, beliau pernah mengajar di beberapa universitas yaitu: (a). Universitas Lille Nord de France, (b). Universitas Uppsala, Swedia, Universitas Warsaw, Polandia, (c). Universitas Clermont-Ferrans, (d). Universitas Tunis, Tunisia, (e). Universitas Paris, Naterre, (f). Universitas Calfiornia, Berkeley, (g). Collège de France, Prancis. Disamping itu, Michael Foucault memiliki karya dan pengalaman selama berkarir di dunia akademis diantaranya:

  1. Histoire de la Folie (1961) | Madness and Civilization  (1965)

Pembahasan berfokus pada kritikan terhadap kemunafikan psikiatri modern. Menurutnya kegilaan sebenarnya adalah produk dari komitmen sosial dan etika yang nyata-nyata diragukan dan dibentuk oleh sekelompok orang yang punya akses pada ilmu pengetahuan

  1. Naissance de la Clinic (1963) | The Birth of The Clinic (1973)

Pembahasan berfokus pada kritik akan pengobatan klinis modern dan berisi sejarah pekerjaan medis. Lembaga yang kecil dan terbatas seperti rumah sakit dan rumah sakit jiwa yang menurutnya mampu menaklukan ruang sosial yang luas.

  1. Les Mots et les Choses (1966) | The Order of Things (1970)

Pembahasan berfokus pada konsep épistèmes yaitu hukum bawah sadar.

  1. L’archeologie du Savoir (1969) | The Archeology of Knowledge (1972)

Pembahsan berfokus pada penyingkapan metodologi dengan pendekatan historis dan metode penelitian sosial dengan analisis wacana (discourse analysis)

  1. Discipline and Punish : History of The Prison (1977)

Pembahsan berfokus pada kritik yang membandingkan manusia modern dengan desain penjara bundar yang dibuat agar lebih mudah mengawasi para napi

  1. The History of Sexuality (1980), The Care of the Self (1984), dan The Use of Pleasure (1985)

Pembahsan berfokus pada seksualitas, rasa kepuasan, kepedulian akan diri sendiri, kekuasaan dan sebagainya.

 KONTEKS TEORI (THEORITICAL CONTEXT)

Gambar 1 konteks teori foucoult

  1. Konsep 1: Power Invisible Hand

“pouvoir et savoir s’impliquent directement l’un l’autre” [Foucault]

 Konsep Power Invisible Hand menggambarkan bahwa kekuasaan dan ilmu pengetahuan berimplikasi secara langsung satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.

  1. Konsep 2: Spatial History

“Foucault’s historical studies are spatial through and through, and that this is a fundamental legacy of his work to those interested in the question of space” [Elden, 2001]

 Konsep Spatial History yang digambarkan foucult menggunakan pendekatan berbasis sejarah keruangan untuk sampai pada kesimpulan bagaimana ‘kita’ ada dan ada di fase mana ‘kita’ sekarang.

 KONTRIBUSI SPASIAL

a.      Konsep 1: Power Invisible Hand

 Konsep power, invisible hand menurut  Foucault, kekuasaan bukan sesuatu yang hanya dikuasai oleh negara dan bukan sesuatu yang dapat diukur. Selain itu, kekuasaan menurut foucoult ada di mana-mana, karena kekuasaan merupakan satu dimensi dari relasi yang memiliki arti di mana ada relasi, di sana ada kekuasaan.

 Di sisi lain, foucoult mengungkapkan pengetahuan bukan lagi struktur intelektual tetapi sebuah pengikat dalam kontrol sosial masyarakat. Dengan begitu, Kekuasaan tidak hanya menjadi milik pemimpin atau entitas yang berpengaruh dalam masyarakat tetapi kekuasaan berangkat dari kekuatan dan sumbangan pemikiran setiap subyek. Dalam hal ini adalah semua orang termasuk dalam mekanisme kekuasaan.

 Dalam konteks keruangan, konsep  power invisible hand digambarkan dengan adanya kekuasaan yang melakukan perubahan pada ruang, khususnya perubahan-perubahan yang berdampak pada masyarakat yang dilakukan tanpa disadari. Dengan kata lain, seakan-akan ada tangan tak terlihat yang mempunyai kuasa untuk melakukan perubahan itu. Sebagai contoh yaitu perkembangan jalan kaliurang dan perkembangan ruang di sepanjang bantaran Sungai Winongo Yogyakarta.

 b.        Konsep 2: Spatial History

       Konsep Spatial History menurut Foucault merupakan penggambaran peringatan akan keberlanjutan dalam pertanyaan atas ruang, tempat, lingkungan dan landscape. Jadi, dibutuhkan adanya strukturisasi sebuah sejarah untuk dapat mempelajari masa sekarang dan bersiap-siap untuk masa depan. Di samping itu,  konsep Spatial history menurut Foucault bukan mencari sejarah dari suatu lokasi tapi melihat sejarah dari sudut pandang keruangan yaitu dengan melihat bagaimana suatu ruang ‘bekerja’ di masa lalu dan mengikuti jejak konfigurasi keruangan yang sudah terjadi.

      Dengan demikian, dibutuhkan adanya peran kekuasaan dan ilmu pengetahuan dalam melihat sejarah dari sudut pandang keruangan dengan adanya penggambaran berupa ‘peta’ untuk menjawab permasalahan keruangan di masa sekarang. Sebagai contoh proses pembagian kuasa antara pemilik tanah (landlord) dengan penyewa (tenant) dengan mendorong terbentuknya The Paddington Federation of Tennant and Residents Association  di Central London 1974-1990.

 DISKUSI

  1. Apakah konsep power invisible hand dilakukan dengan adanya proses perencanaan atau incremental? Jawab: konsep ini berkembang secara incremental dan tidak direncanakan karena konsep perubahan ruang yang terjadi dilakukan oleh masyarakat dengan tanpa disadari. Konsep ini, seakan-akan ada tangan tak terlihat yang mempunyai kuasa untuk melakukan perubahan ruang.

 KESIMPULAN

            Konsep power invisible hand dan Spatial History merupakan 2 konsep yang memiliki keterkaitan erat dalam konteks keruangan. Konsep power invisible hand  merupakan konsep perubahan keruangan yang didasarkan atas kekuasaan, baik kekuasaan yang struktural (pemimpin negara) maupun kekuasaan komunitas masyarakat yang tak tampak sehingga menimbulkan perubahan ruang dari perilaku masyarakat tersebut. Di samping itu,  konsep spatial history merupakan konsep perubahan keruangan wilayah dengan sudut pandang  bagaimana suatu ruang ‘bekerja’ di masa lalu dan mengikuti jejak konfigurasi keruangan yang sudah terjadi.

            Dengan demikian, peran kekuasaan yang tak tampak dan peran sejarah keruangan dengan sudut pandang  suatu ruang ‘bekerja’ mengakibatkan adanya perubahan akan ruang (space) dalam suatu wilayah. Selain itu, dibutuhkan adanya peran ilmu pengetahuan dalam permasalahan keruangan dengan inovasi penggambaran ruang yang kongkrit/nyata yakni berupa peta sebagai logoisasi ruang wilayah.

 Daftar Referensi:

Achmadi, I. 2012. Pemikiran Politik Negara Berkembang : ORIENTALISME. Purwokerto: http://indraachmadi.blogspot.com/2012/04/pemikiran-politik-negara-berkembang.html. Diakses 22 Oktober 2012

Allen, Judith. Our Town: Foucault and Knowledge-based Politics in London. Dalam Explorations in Planning Theory. Mandelbaum, S.J., Mazza, L., Burchell, R.B. (eds). New Jersey: Center for Urban Policy Research.

Harmayani, G. 2012. Tokoh Komunikasi Michael Foucault. http://www.scribd.com/andalusianeneng/d/26994716-Konsep-Kuasa-Michel-Foucault-untuk-Analisis-Wacana-Kritis. Diakses 22 Oktober 2012

Ihsan, G.M. 2011. Sejarah Pemikiran dan Pemikiran Sejarah(Analisis Arkeologis a la Foucault). http://mizanis.wordpress.com/kajian/ke-arah-filsafat-ilmu-islam/sejarah-pemikiran-dan-pemikiran-sejarah/. Diakses 22 Oktober 2012

Ismoyo, J. 2011. Pengetahuan dan Kekuasaan dalam Pemikiran Michel Foucault. http://ismoyojessy.blogspot.com/2011/11/pengetahuan-dan-kekuasaan-dalam.html. Diakses 22 Oktober 2012

Philo, C. 2011. Michel Foucault. Dalam Key Thinkers on Space and Place. Hubbart, P dan Kitchin R. London: Sage Publications.

Santoso, S. 2007. Pemikiran Michel Foucault (1926-1984). Ponorogo: http://ssantoso.blogspot.com/2007/08/pemikiran-michel-foucault-1926-1984.html. Diakses 22 Oktober 2012.

Pos ini dipublikasikan di Tak Berkategori. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar